Sunday, July 12, 2015

Pilihlah Pembalut Dengan Daya Serap Baik

Hasil temuan Yayasan Instansi Survei Indonesia (YLKI) menyangkut pembalut mengandung klorin tidak sedikit menciptakan perempuan khawatir. YLKI serta pernah menyarankan perempuan memakai kain sbg pembalut seperti dulu. Dapat namun, apakah pembalut kain lebih aman dimanfaatkan?

"Masalah dgn kain ialah kapabilitas menyerap darah yg kurang baik, kelak malah menjadi fasilitas yg baik utk pertumbuhan kuman," tutur dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Frederico Patria dikala dihubungi jellygamatalami.com, Jumat (10/7/2015).

Kalau dimanfaatkan disaat haid, kain dapat lebih lembab & teramat mengijinkan tumbuhnya kuman ataupun bakteri. Kain buat penggunaan ulang pula mesti terjamin kebersihannya kala dicuci. "Darah pula yaitu sarana yg baik utk pertumbuhan kuman & penularan penyakit," lanjut Rico.

Pemakaian kain pula bakal menciptakan lembab & tak nyaman bagi organ intim perempuan. Buat penggunaan kain yg aman bagi organ intim hasilnya mesti lebih tidak jarang ditukar dibanding kalau memakai pembalut biasa. Ini pasti teramat merepotkan. Terlebih bagi perempuan yg sibuk.

"Yang utama yakni perempuan tersebut sanggup menjaga kebersihan daerah vagina dgn rajin merubah pembalut yg dimanfaatkan," imbuh dokter dari RS Permata Cibubur ini .

Factor senada dikatakan dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Prima Progestian. Beliau menyampaikan, belum ada penelitian lebih lanjut apakah kandungan klorin kepada pembalut perempuan terbukti membahayakan kesehatan organ intim.

Menurut Prima, para perempuan juga tidak butuh menilai kategori pembalut lain, seperti pembalut herbal dapat lebih aman. Yg terpenting, jangan sampai biarkan penggunaan pembalut jadi lembab maka dapat jadi sarang kuman & bakteri.

Prima mengemukakan, idealnya pembalut ditukar 4 jam sekali. Bila menstruasi banyak sekali, mampu 1-2 jam sekali. Sebaiknya, pilihlah pembalut yg daya serapnya baik & serentak kering di permukaan.